Wednesday, November 20, 2013

Mari Kita Menghemat Air

Kebutuhan air bagi manusia adalah suatu hal yang mutlak. Sudah seharusnya manusia menjaga keberadaan air disekitarnya. Dengan menjaga air disekitarnya juga berarti menjaga air seluruh dunia terutama saat ini dimana pertumbuhan penduduk meningkat sangat cepat. Lahan-lahan semakin dipenuhi bangunan-bangunan sehingga ruang untuk air bersemayam semakin berkurang. Hasilnya, kekurangan air pada suatu saat pasti akan terjadi.
Di daerah pedesaan atau pinggiran, air masih merupakan barang murah dan cara mendapatkannya pun masih mudah. Mereka tinggal menggali sumur atau mengebor tanah. Air pun langsung bisa didapat. Inilah yang membuat mereka kurang begitu peduli terhadap penghematan air. Berbeda dengan di perkotaan, kebutuhan air bersih tidak hanya mengandalkan air dari dalam tanah tapi juga PDAM karena kualitas dari dalam tanah tidak terlalu baik sumbernya pun langka. Oleh karena itu, penduduk di wilayah kota lebih hemat dalam penggunaan airnya.
Terlepas dari bagimana air itu didapat secara gratis dari dalam tanah ataukah membeli, kita harus tetap bijaksana dalam pemakaiannya. Jika air didapat dengan cara menggali sumur ataupun memompa dari dalam tanah, pasokannya semakin lama akan semakin menipis. Belum lagi dampak kerusakan yang dihasilkan. Jika air yang ada di dalam tanah disedot secara terus-menerus, lapisan tanah di atasnya akan ambles. Ini bisa membuat permukaan tanah menjadi turun. Hal ini bisa berakibat fatal jika tanah di atasnya adalah permukiman warga.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga keberadaan air, terlebih lagi cara menghematnya, antara lain seperti dipaparkan di bawah ini:
1. Mandi
Adalah saat dimana kita menggunakan banyak air. Untuk itu, cara penghematan dapat dilakukan dengan menggunakan shower saat mandi. Penggunaan shower ternyata dapat mengurangi konsumsi air sepertiga dari biasanya yang kita gunakan. Jika tidak ada shower dapat juga membuatnya dengan cara sederhana. Yakni membuat shower dari botol sampo bekas ukuran sedang. Caranya, lubangi kecil-kecil di salah satu sisi badan shampoo. Kemudian mulut shampoo disambung dengan selang/pipa. Pastikan sambungannya rapat sehingga tidak ada air yang menetes di sambungan tersebut. Kemudian selang/pipa ujung lain sambungkan ke kran dan shower sederhana pun siap digunakan.


Selain penggunaan shower, penggunaan ember penampung untuk mandi dibandingkan bak tetap juga dapat menghemat penggunaan air. Penggunaan bak tetap membuat pemiliknya setiap beberapa waktu sekali harus membersihkannya/pengurasan. Padahal dengan menggunakan ember penampung, kita dapat gunakan air sekali waktu sehingga tidak memerlukan pengurasan. Selain itu, penggunaannya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
2. Pastikan Pipa/Selang Rapat
Pastikan tidak ada pipa/selang termasuk didalamnya sambungan untuk mengalirkan air bocor sedikitpun. Sekalipun hanya tetesan. Segera lakukan perbaikan atau pergantian pada selang yang menetes. Tetasan kecil jika terjadi terus menerus juga menghasilkan volume air yang banyak pula.
3. Tips Membersihkan Sesuatu
Gunakan ember penampung saat membersihkan mobil atau matikan selang air saat menyabun dan baru nyalakan saat akan membilas. Seperempat jam menutup kran, Kita turut menghemat puluhan liter air.
Tidak menggunakan air bersih ketika menyiram halaman atau tanaman. Gunakanlah limbah air rumah tangga yang tidak terlalu kotor. Seperti air bekas mencuci sayuran atau daging. Atau juga Letakkan sebuah ember atau tempat penampungan dibawah kran wudhu, air yang tertampung selama berwudhu bisa digunakan untuk membersih kamar mandi, WC, atau untuk menyiram tanaman.
4. Upaya Mengkonservasi Air
Upayakan untuk membuat sumur resapan air di tempat tinggal kita untuk mengganti air yang kita konsumsi. Hindari menghabiskan semua lahan pekarangan dengan disemen. Hal ini untuk mempertahankan air hujan dapat meresap langsung kedalam tanah.
Yang terpenting dalam menghemat air adalah kesadaran kita karena banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghematnya. 

Ayo Bertanam Di Lahan Sempit

Beberapa waktu yang lalu banyak tanaman dan pepohonan tumbuh di sekitar kita. Setiap rumah hampir memiliki pohon dan tanaman. Manfaat adanya tanaman tidak hanya menghasilkan oksigen saja namun juga memberikan kesan asri dan indah. Namun, saat ini seiring bertambah pesatnya penduduk mengakibatkan kebutuhan lahan pemukiman semakin bertambah, alhasil ruang hijau semakin berkurang. Terlebih lagi di daerah perkotaan padat penduduk, lahan kosong untuk ruang hijau sulit sekali ditemukan. Kurangnya lahan hijau tersebut menyebabkan lingkungan terasa panas dan gersang.
Mensiasati hal tersebut, ditemukan teknik bertanam yang tidak memerlukan lahan luas, yakni teknik vertikultur. Sesuai namanya, Vertikultur adalah cara menanam tanaman dengan sistem tegak/vertikal. Cara menanamnya bisa menggunakan rak bertingkat/bersusun, sistem menggantung ataupun dengan menggunakan pot tegak. Teknik bertanam ini sedang banyak digandrungi terutama untuk perumahan yang memiliki sedikit lahan kosong.
Metode vertikultur memungkinkan bercocok tanam di lahan sempit dalam jumlah banyak. Kita tidak perlu juga menyiangi rumput pengganggu sehingga penggunaan pupuk lebih fokus ke tanaman yang kita tanam. Selain itu apabila kita menanam sayuran, hasilnya lebih bersih dan segar serta terhindar dari pencemaran. Hal ini tentunya lebih sehat jika dibandingkan dengan cara bertanam konvensional. Bahkan dari hasil bertanam ini kita bisa menghemat pengeluaran biaya belanja dapur. Dari aspek lingkungan juga akan terlihat hijau dan asri.
Vertikultur bisa dibuat dari bermacam-macam bahan di sekitar kita. Contohnya untuk membuat rak bertingkat dapat digunaakn botol bekas plastik yang disusun rak dari bambu, atau diikat pada langit teras rumah. Dapat pula dibuat dari pralon yang dipasang vertikal. Prinsipnya simpel, setelah wadah kita isi media selanjutnya ditanami. Terakhir, kita susun dalam rak sesuai dengan keinginan kita.


Media tanam.
Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang perakaran. Dari media tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam disarankan kaya akan unsur hara karena dalam sistem ini wadah tanam relatif terbatas sedangkan jumlah tanaman banyak. Tentunya untuk mampu bertahan hidup tanaman-tanaman tersebut memerlukan nutrisi secara berkesinambungan. Media tanaman yang digunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kompos, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1 yang dicampur merata.

Jenis tanaman.
Sebenarnya dengan vertikultur ini anda bisa menanam berbagai jenis tanaman. Contohnya antara lain cabai, selada, terong, mentimun, bawang merah, tomat, kemangi, sawi, bayam, dan kangkung. Sebenarnya masih banyak sayuran lainnya asalkan tanaman tersebut berukuran kecil dengan perakaran pendek.

Demikian artikel singkat tentang cara menanam vertikultur. Ayo hijaukan rumahmu dengan vertikultur.